Inderanews, Bangka, – Sinergitas Polda Kep. Babel bersama Kemenag Kota Pangkalpinang, Kemenag Kab. Bangka, Para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda secara tegas menolak Paham Radikal masuk di lingkungan Pondok Pesantren, hal ini untuk menjaga situasi Kamtibmas Prov. Kep. Babel yang aman dan kondusif serta mencegah terjadinya Konflik Sara dan Konflik Sosial. (15/08/2022)
Pondok Pesantren adalah salah satu pondasi terbaik bangsa Indonesia dalam memerangi Paham Radikalisme dan Terorisme yang mengancam persatuan dan kesatuan NKRI, Pondok Pesantren selama ini merupakan acuan dalam menanamkan pemahaman agama Islam yang benar yaitu Islam yang rahmatallil’alamin dimana Pondok Pesantren memiliki potensi dan pengaruh yang cukup signifikan bagi kalangan masyarakat, secara tidak langsung ikut andil dalam upaya mensosialisasikan bahwasanya intoleransi, radikalisme, terorisme adalah sebuah paham yang sangat berbahaya bagi kelangsungan Negara Republik Indonesia.
Pencegahan Paham Radikalisme memerlukan dukungan semua pihak tidak terkecuali dari Pihak Kepolisian, untuk itu dalam rangka mencegah Gerakan Radikalisme di Pondok Pesantren perlu peran dari Instansi Terkait, Toga, Tomas dan Toda sehingga diharapkan mampu mengatasi dan menangkal radikalisme yang saat ini masih berpotensi menjadi ancaman di Indonesia. Untuk itu Pemerintah harus membangun kolaborasi dengan masyarakat dan membekali masyarakat dengan kemampuan deteksi dini paham radikal sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan sedini mungkin.
Untuk melawan penyebaran Paham Radikalisme di Prov. Kep. Babel harus dengan sinergitas dan dilakukan penguatan serta pengawasan secara berjenjang, untuk itu pemuka agama sangat strategis dalam menjaga nilai-nilai luhur ajaran agama. Ketika digunakan sekelompok orang atau individu untuk kepentingan penyebaran radikalisme. (Red)
