Inderanews, Toboali, – Merespons penangkapan terduga teroris yang ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Ketua DPC Pemuda Pancasila Kab. Bangka Selatan Sopian ,S.H.MH meminta seluruh elemen bangsa waspada terhadap perkembangan jaringan teroris di Indonesia.
Ia menyatakan penangkapan pada 05 Juli 2021 merupakan bukti teroris masih ada dan menjalankan aksinya.
dalam hal ini Kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada kepolisian, terutama Densus 88 Antiteror Polri Dan Polda Kep. Babel dalam menjaga situasi kamtibmas.
Masukan yang diberikan kepada polisi berupa hasil pelacakan dan penyerapan infromasi penting tentang apa yang mereka (kelompok teroris) rencanakan, Sebagai info yang kita dapat ini kita berikan ke aparat keamanan agar bisa diantisipasi.
Masyarakat muslim juga harus terus menggencarkan gerakan yang dapat membuktikan bahwa Islam adalah agama yang damai dan memberikan rahmat bagi alam semesta. Aktivitas teror yang mengatasnamakan Islam harus ditepis oleh seluruh elemen bangsa Indonesia.
Terorisme bukan ajaran Islam. Jika ada yang mengatasnamakan Islam tetapi melakukan kegiatan teror, justru mereka itu yang merusak Islam.
Sebagaimana diketahui, penangkapan terduga teroris berinisial AS tersebut merupakan pengembangan dari penangkapan dua orang terduga teroris berinisial BS dan SY yang sudah ditangkap lebih dulu di Kelurahan Pondok Kelapa Duren Sawit Jakarta Timur.
AS ini ditangkap setelah Tim Densus 88 Antiteror Polri melakukan pengembangan terhadap BS dan SY, terduga teroris AS menjual senjata api beserta amunisinya kepada terduga teroris BS dan SY.
Berdasarkan hasil penyidikan sementara, teruduga teroris SY beberapa kali mentransfer uang kepada AS untuk beli senjata api beserta amunisinya, Pertama dia kirim Rp 3 juta, lalu Rp7 juta dan Rp3 juta. Uang ini dikirim SY menggunakan kode revo.
Sebelumnya, Densus 88 juga telah menangkap dua terduga teroris di Duren Sawit, Jakarta. Keduanya kini telah diamankan di rumah tahanan atau Rutan Polda Metro Jaya. Kedua diduga kuat adalah bagian dari Jamaah Ansharut Dhaullah (JAD).
Selain pihak kepolisian kami juga dari pemuda Pancasila menjadi target dari teroris dalam melancarkan aksinya, untuk itu kami mewakili dari ormas Islam,tokoh agama dan para alim ulama yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendukung tindakan pihak kepolisian dalam penangkapan teroris di Babel serta menolak keras yang namanya paham radikalisme dan terorisme. (Red)