Aksi Pengusiran KIP yang beraktivitas diwilayah Tj. Ketapang Toboali, Nelayan Tj. Ketapang dan Batu Perahu Datangi KIP
Inderanews, Toboali – Bentuk penolakan sejumlah masyarakat pesisir atau nelayan terhadap kapal isap produksi (KIP) yang beroperasi di wilayah perairan Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan sampai saat ini terus bergulir.
Bahkan, Sabtu (8/5/2021) siang sejumlah masyarakat pesisir atau nelayan Tj. Ketapang dan Batu Perahu kembali menggelar aksi Pengusiran KIP yang aktivitas penambangan nya sudah masuk wilayah Tj. Ketapang Toboali.
Aksi sejumlah nelayan yang dikoordinir oleh Joni Juhri (43) nelayan Batu Perahu dan Jauri (47) nelayan Tj. Ketapang hingga melibatkan sekitar puluhan warga saat itu sempat mengundang perhatian warga yang menetap di lingkungan dekat pantai setempat.
Di sela-sela aksi pengusiran siang itu sempat diselingi dengan deklarasi maupun orasi terkait sikap penolakan aktifitas KIP saat ini beroperasi di kawasan Tj. Ketapang.
“Kami menolak keras keberadaan KIP (kapal isap produksi — red). Jadi KIP harus bergeser dari perairan Tj. Ketapang.
Dalam orasi yang disampaikan oleh Joni Juhri jika keberadaan KIP yang melakukan penambangan pasir timah di perairan Tj. Ketapang Toboali dianggapnya sudah melanggar kesepakatan.
Tak sekedar itu, aksi pengusiran oleh puluhan nelayan termasuk masyarakat Pesisir Toboali ini pun saat itu terlihat membentangkan dua lembar sepanduk bertuliskan ‘Tolak KIP’ di Laut Toboali’ dan ‘KIP Membunuh Kehidupan Nelayan’.
“Keberadaan KIP di perairan Toboali merusak mata pencarian nelayan Toboali,” kata Joni saat orasi siang itu hingga spontan diamini pula puluhan nelayan yang hadir saat aksi demo berlangsung.
Aksi pengusiran dikawal dengan perahu nelayan hingga KIP benar – benar menjauh dari perairan Tj. Ketapang, setelah itu Joni dan sejumlah nelayan seketika pula kembali ke darat.
Perwakilan nelayan yang mendatangi KIP saat itu menggunakan puluhan unit perahu atau kapal kayu mesin. Pantauan tim reporter media ini di lokasi, setelah perahu nelayan itu mendekati KIP suasana di dalam KIP tersebut terlihat sepi para ABK atau pekerja.
Namun berseling beberapa menit, munculah sejumlah ABK atau pekerja KIP saat itu. Tak banyak basa-basi perwakilan nelayan, Joni langsung menanyakan kenapa wilayah penambangan sudah masuk perairan Tj. Ketapang dimana sudah melanggar perjanjian antara nelayan dgn pihak KIP.
Mendengar pertanyaan itu, ABK atau Penanggung Jawab Operasional (PJO) KIP ini spontan pula menjawab jika kegiatan KIP di perairan Toboali atas perintah pimpinan. Tak pelak pula spontan massa pun dengan nada tinggi balik bertanya.
“Siapa pimpinan nya?,” jawab massa serempak saat itu hingga membuat suasa di dalam KIP memanas.
Ditegaskan Joni jika kegiatan KIP di perairan Toboali sudah melanggar perjanjian sehingga harus segera untuk bergeser sesuai dgn kesepakatan jangan sampai memancing kemarahan warga.*(Red)