Inderanews, Nasional, – Dikutip dari Tempo Perseteruan antara Pelaksana Tugas Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan organisasi masyarakat Front Pembela Islam meruncing. Terakhir, FPI melaporkan Ahok, panggilan Basuki, ke kepolisian lantaran dianggap mencemarkan nama baik organisasi Islam tersebut. Laporan FPI dilakukan setelah Ahok melayangkan surat ke Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM ihwal permohonan pembubaran FPI.
Di lain pihak, Ahok membawa aspirasi publik untuk membubarkan organisasi itu lantaran kerap melakukan aksi kekerasan dalam setiap aksi demonstrasinya di berbagai lokasi, dari Jakarta hingga Lamongan, Jawa Timur. (Baca: Jusuf Kalla: Ahh FPI Selalu Begitu, Simbol Saja)
Media internasional seperti CNN, misalnya, pernah memberitakan perilaku FPI yang menolak pergelaran Miss World pada tahun lalu. Dalam beritanya, CNN menulis kelompok garis keras membakar gambar dari pemenang Miss World 2012 yaitu Wenxia Yu dari Cina sambil membawa spanduk “Reject Miss World”. (Baca: Begini Cara Membubarkan FPI)
Ada kalanya FPI melakukan kegiatan sosial, seperti saat bencana tsunami di Aceh pada Desember 2004. Berikut sejumlah ulah yang dilakukan FPI ketika melakukan aksinya di berbagai daerah di Indonesia: (Baca: Pembubaran FPI, Polri Siap Bersaksi di Pengadilan)
Berikut ini sebagian aksi FPI di sejumlah daerah di lima provinsi.
1 November 2004
500 anggota FPI merusak kafe dan bentrok dengan Forum Masyarakat Kemang di kawasan hiburan Kemang, Jakarta Selatan.
23 Desember 2004
150 anggota FPI bentrok dengan satpam JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
27 Juni 2005
FPI menyerang acara kontes Miss Waria di gedung Sarinah, Jakarta Pusat.
9 Juli 2005
Sekitar 400 orang beratribut FPI menyerbu kampus Mubarak, Parung, Jawa Barat. Mereka memberi ultimatum, dalam hitungan 7 x 24 jam, FPI akan bertindak lebih tegas lagi.
12 April 2006
Ratusan anggota FPI menyerang dan merusak kantor majalah Playboy. Aksi ini dilakukan lantaran penolakan FPI terhadap majalah yang bermarkas di Cilandak, Jakarta Selatan, ini dengan alasan berbau pornografi.
20 Mei 2006
Anggota FPI menggerebek sebelas lokasi yang dinilai jadi tempat maksiat di Kampung Kresek, Pondok Gede, Jakarta Timur.
1 Juni 2008
27 aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, yang berdemo memprotes surat keputusan bersama Ahmadiyah, mengalami luka-luka dianiaya massa FPI saat sedang berunjuk rasa di Monas, Jakarta Pusat.
26 Juli 2011
Massa FPI merusak gedung tempat pertemuan waria di Purwokerto, Jawa Tengah.
8 Agustus 2011
Sekitar 30 orang FPI mengobrak-abrik warung Coto Makassar di Jalan A.P. Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, karena tetap buka siang hari saat bulan puasa.
28 Agustus 2011
Ratusan anggota FPI merusak mobil Daihatsu Luxio di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Mobil itu diduga milik seorang penjual minuman keras. Di Matraman Raya, Cempaka Putih, massa FPI bentrok dengan pemuda.
28 Oktober 2011
Ratusan anggota FPI bentrok dengan anggota Polres Metro Bekasi saat menggelar unjuk rasa di depan Sekolah Yayasan Mahanaim di Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat. FPI menilai yayasan sekolah telah melakukan pemurtadan agama terhadap warga Bekasi sejak tahun 2008.
12 Januari 2012
Massa dari FPI dan Forum Umat Islam demo di depan kantor Kemendagri, Jakarta Pusat. Massa kemudian melempari gedung dengan batu dan telur busuk. Aksi protes dilakukan atas pembatalan Perda Miras oleh pihak Kemendagri.
8 Juli 2013
FPI terlibat bentrok dengan Warga Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, ketika melakukan pawai dan razia di sejumlah lokalisasi. FPI dan warga sekitar terlibat cek-cok yang berakibat tewasnya seorang warga akibat tertabrak mobil Avanza yang dikemudikan anggota FPI.
12 Agustus 2013
FPI terlibat adu bacok dengan warga Desa Kandang Semangkon, Lamongan, Jawa Timur, yang diawali aksi penganiayaan anggota FPI kepada tiga orang warga di sebuah rental Playstation.
30 Desember 2013
Kepolisian Kota Depok, Jawa Barat, menangkap lima orang anggota FPI lantaran melakukan razia disebuah toko minuman di Cimanggis. Polisi menangkap mereka karena terindikasi anarkis dalam melakukan aksinya.
3 Oktober 2014
Kejadian ini terjadi ketika FPI melakukan unjuk rasa menolak pengangkatan Ahok menjadi Gubernur menggantikan Joko Widodo. Bentrokan yang awalnya damai, berujung rusuh yang melukai belasan anggota polisi. Kepolisian berhasil menangkap koordinator sekaligus otak kerusuhan, Novel Bamukmin, bersama 21 anggota FPI lainnya.