Inderanews, Pangkalpinang – Dalam menghadapi situasi Nasional yang saat ini berkembang khususnya terhadap paham-paham radikal Kementerian Pertahanan RI menggelar Webinar Kebangsaan guna memberikan sosialisasi kesadaran bela negara lingkup pekerjaan, Senin, 16/11/2020.
Dalam kegiatan tersebut dibuka oleh Gubernur Porvinsi Kep. Babel Dr. Erzaldi Rosman Johan, S.E., M.M dengan menghadirkan empat narasumber salah satunya Brigjen TNI Dr. Juber Levianto selaku Dir Bela Negara Ditjen Ptohan Kemhan RI, Kombes Pol Purwoko Adi, S.E selaku Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Kep. Babel, Drs. Tarmin, M.si selaku Kaban Kesbangpol Provv. Kep. Babel dan AKBP Aris Sulistyono, S.H., M.H. Selaku Wadir Intelkam Polda Kep. Babel serta dihadiri oleh 152 peserta dari berbagai Instansi yang ada di Prov. Kep. Babel.
Kegiatan Webinar Kebangsaan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Potensi Pertahanan Kementrian Pertahanan RI yang bertujuan untuk membangun sikap mental serta karakter setiap warga negara Indonesia dengan memberikan pengetahuan dan menumbuhkembangkan sikap dan prilaku warga negara yang cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara serta memiliki kemapuan awal bela negara baik secara fisik maupun psikis.
“Ancaman penyebaran berita hoax di media sosial yang sangat masif terjadi saat ini yang dinilai bisa memicu rusaknya ideologi pancasila dan di era globalisasi saat ini terjadi keterbukaan informasi dan kecepatan akses. Apalagi adanya pola –pola dan tehnik yang kekinian serta kemajuan berita sejenis dapat menimbulkan dampak sosial” ungkap Elzaldi disela pembukaan acara Webinar kebangsaan.
“Dalam hal bela negara kita harus mengetahui dahulu apa saja yang akan kita bela antaralain membela kedaulatan negara , membela keutuhan wilayah dan membela keselamatan bangsa karena negara itu layaknya seperti mahluk hidup yang harus dibela agar tetap hidup” ucap Brigjen TNI Dr. Juber Levianto selaku Dir Bela Negara Ditjen Ptohan Kemhan RI pada saat pengisian materi nilai nilai bela negara dan undang undang nomor 23 tahun 2019 tentang pengelolaan sumber daya nasional.
“Dalam bela negara predaran narkoba yang masuk kedalam negara merupakan bentuk peperangan secara halus yang dapat menghancurkan suatu negara, secara tidak langsung telah meracuni masyarakat dan dengan mudahnya memecah belahkan negara” jelas Kombes Pol Purwoko Adi, S.E selaku Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Kep. Babel pada saat pengisian materi bahaya narkoba dan penanggulangannya.
“Dalam bela negara kita butuh kekompakan di dalam suatu masyarakat di iringi dengan kearifan lokal yang sangat kuat sehingga musuh sulit untuk memecah belahakan negara indonesia serta Ciri ciri dalam kearifan lokal mampu bertahan Terhadap budaya luar, memiliki kemampuan mengakomodasi unsur –unsur budaya luar, mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar dalam budaya asli serta mempunyai kemapuan memberikan arah pada perkembangan budaya” jelas Drs. Tarmin, M.si selaku Kaban Kesbangpol Provv. Kep. Babel dalam materi kearifan daerah bentuk bela negara.
“Ancaman terorisme dimasa pandemi covid 19 adanya fatwa dari ISIS meminta pengikut dan pendukung ISIS untuk melancarkan serangan kepada musuh musuhnya yang sibuk dalam mengurusi wabah Covid19, ISIS para jihadis untuk menggunakan kelumpuhan dan ketakutan ditengah pandemi covid19 untuk mengambil alih negara negara dan melakukan serangan. Salahsatu seruanya diterbitkan oleh majalah THE VOICE OF HIND yang ditujukan kepada ISIS india, serta untuk perkembangan radikalisme di wilayah Prov. Kep. Babel, berdasarkan hasil survey BNPT di Wil Prov. Kep. Babel dari tahun 2016 s.d 2020 sebanyak kurang lebih 2000 Responden dan kurang lebih 1500 peserta yang di Sosialisi tentang paham radikalisme terorisme, survey terhadap 40 Siswa SLTA/sederajat dari pangkalpinang, Kab. Bangka, Kab. Bateng dan Kab, Basel terdapat 16 siswa yang setuju untuk mengganti pancasila sebagai dasar negara sehingga membuat Babel menjadi peringkat ke Lima dalam potensi pemahaman radiklisme seindonesia, di Babel isu radikalisme mayoritas terjadi dalam kontek Konflik Sosial seperti demontrasi yang berujung pada pengerusakan, perkelahian antar warga dan pengerusakan tempat hiburan tidak dapat menjadi indikator dalam perkembangan radikalisme di Prov.Kep.Babel” ungkap AKBP Aris Sulistyono, S.H., M.H. Selaku Wadir Intelkam Polda Kep. Babel pada saat pengisian materi radikalisme dan terorisme pada kegiatan Webinar Kebangsaan.
“Polda Kep. Babel telah melakukan upaya pencegahan dengan membentuk satgas kontra radikal dan deradikalisasi khusus ISIS selama 5 tahun dengan melakukan giat intelijen yang didukung oleh Satker lain yang berada dilingkungan Polda Kep. Babel dengan cara kontra naratif, kontra radikal dan Preventive Justicial” sehingga peringkat ke lima dalam potensi pemahaman radikal yang disebutkan oleh pihak BNPT RI dibantahkan oleh Aris.
Kegiatan Webinar kebangsaan tersebut masih akan berlangsung hingga pada hari selasa, 17/11/2020 dengan meeting ID 658 149 5480 Pascode BELANEGARA dimulai pukul 09.00 Wib dan terbuka untuk umum.(Red)